Ometilson |
FARMAKOLOGI
Metilprednisolon adalah glukokonikoid turunan prednisolon yang mempunyai efek kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa induknya, Metilprednisolon tidak mempunyai aktivitas retensi natrium seperti glukokortikosteroid yang lain.KOMPOSISI
Tiap tablet mengandung:Metilprednisolon 4 mg
INDIKASI
- Abnormalitas fungsi adrenakortikal,- Penyakit kolagen
- Keadaan alergi dan peradangan pada kulit dan saluran pernafasan tertentu
- Penyakit hematologik
- Hiperkalsemia sehubungan dengan kanker.
Lihat obat lainnya berdasarkan Klasifikasi
KONTRAINDIKASI
Infeksi jamur sistemik dan pasien yang hipersensitif. Pemberiankortikosteroid yang lama merupakan kontraindikasi pada ulkus duodenum
dan peptikum, osteoporosis berat, penderlta dengan riwayat penyakit jiwa,
herpes. Pasien yang sedang diimunisasi.
DOSIS
Dewasa :Dosis dewasa dapat bermacam-macam dari 4 - 48 mg per hari, dosis tunggal atau terbagi, tergantung keadaan penyakit.
Dalam Multiple sklerosis :
Oral 160 mg per hari selama 1 minggu, kemudian 64 mg setiap 2 hari sekali dalam sebulan
Anak-anak :
Oral 0,417 mg/kg bobot tubuh atau 3,33 mg per m2 luas permukaan tubuh per hari dalam dosis terbagi tiga.
Indikasi lain ;
Oral 0,417 mg - 1,67 mg per kg bobot tubuh amu 12,5 mg-50 mg per m2 luas permukaan tubuh sehari dalam dosis terbagi tiga atau empat.
EFEK SAMPING
Efek samping biasanya terlihat pada pemberian jangka panjang atau pemberian dalam dosis besar, misalnya ganguan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, resistensi terhadap infeksi menurun, gangguan penyembuhan luka, meningkamya tekanan darah, katarak, gangguan pertumbuhan pada anak anak, insufisiensi adrenal, cushing syndrome, osteoporosis, tukak lambungGastrointestinal : Dispepsia. ulkus peptic dengan perfolasi dan haemorage, abdominal distension.
Dermatologi : Glaucoma, peningkatan tekanan intraokuler katarak dengan kemungkinan kerusakan pada saraf mata.
PERINGATAN dan PERHATIAN
Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui kecuali memang benar- benar dibutuhkan dan bagi bayi yang baru lahir dari ibu yang ketika hamil menerima terapi kortikosteroid ini harus diperiksa kemungkinan adanya gejala hipoadrenalisme.Pasien yang menerima terapi kortikosteroid dianjurkan tidak divaksinasi terhadap Smallpox, juga imuuisasi terutama yang mendapat dosis tinggi, untuk mencegah kemungkinan bahaya komplikasi neurologi.
Tidak dianjurkan untuk bayi dan anak- anak karena penggunaan jangka panjang dapat menghambat perrumbuhan dan perkembaugan anak.
Jika kortikosteroid pada pasien dengan TBC laten atau Tuber Culin
Reactivity perlu dilakukan pengamatan yang teliti sebagai pengaktifan kembali penyakit yang dapat terjadi.
Ada peningkatan efek kortikosteroid pada pasien dengan hipotiroid dari sirrhosis
Tidak dianjurkan penggunaan pada penderita ocular herpes simplex, karena kemungkinan terjadi perforasi komeal.
Pemakaian obat ini dapat menekan gejala- gejala klinis dari suatu penyakit infeksi
Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes mellitus, epilepsy, hipotiroksin, hipertensi, congestive heart failure, peptic ulcer dan myasthenia gravis.
INTERAKSI OBAT
Berikan dengan makanan untuk meminimumkan iritasi gastrointestinal,Penggunaan bersama-sama dengan antiinflamasi non storoid atau anti rematik lain dapat mengakibatkan resiko gastrointestinal, pendarahan gastrointestinal.
Pasien yang menerima vaksinasi terhadap smallpox, juga imunisasi lain terutama yang mendapat dosis
OVERDOSIS
-PRODUKSI
PT. Mutiara Mukti Farms (MUTIFA)Medan - Indonesia